Celiklah Mindamu , Sahabatku .
by : ZTF
Astagfiirullahalazim !
Hambar , sunyi , lengang ,
Betapa hiba diri ini
melihat Rumah Allah menjadi sekadar lawatan matamu .
Sedangkan sahabat ,
Rumah Syaitan , Kamar Syaitan , Tandas Syaitan
sentiasa menjadikan dirimu tetamu tanpa diundang .
Tidak sedar lagikah kita ?
Dengan kemurkaaNYA .
Dengan azabNYA .
Dengan seksaaNYA .
Bukalah mindamu , celikkanlah pandanganmu .
Betapa bumi ini haus dengan kasih sayangNYA .
Rindu dengan hadiah kebesaranNYA ,
Damba dengan mukjizatNYA .
Semuanya diendah kerana salah kita !
Kita , manusia !
Manusia yang diciptakan oleh Allah !
Yang lengkap , indah , sempurna hasilNYA .
Tidak cukup lagikah dengan kesudianNYA mencipta kita ?
Merasai nikmat didunia yang hanya dipinjamkan ?
Sujudlah kembali wahai sahabatku !
kepada Allah Yang Maha Esa .
Pohonlah keampunanNYA .
Sebelum masanya tiba .
Saat matahari terbit dari Barat ,
Saat bumi hancur lebur menjadi debu !
Tadahlah kembali tanganmu kepada Yang Esa .
Sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun .
Saturday, August 28, 2010
Monday, August 23, 2010
Perginya seorang teman
Perginya seorang teman
By: ztf
(specially goes to NURDIYANA )
Tidakku sangka ,
Hari-hari terakhirmu di sini kian hampir ,
Tidakku sangka ,
Bukan maut yang memisahkan kita ,
Tapi kehendak mereka ,
Meskipun aku menangis , kecewa ,
Tidakku paparkan di hadapanmu ,
Keranaku tidak sanggup
melihat kau menangis
saat melangkah pergi ,
bagiku ..
air matamu sangat berharga teman ..
bukannya digugurkan untuk perpisahan
sementara ini ,
kau yang istimewa di hari-hariku ,
mengajarku erti ceria dan ketawa ,
hilangnya dirimu , hilanglah tawaku ,
perginya dirimu , pergilah nyawaku ,
hilanglah warna pelangi hidupku ,
mendunglah awan petangku ,
gelap butalah malamku ..
kau istimewa , teman ..
aku menyayangimu .
By: ztf
(specially goes to NURDIYANA )
Tidakku sangka ,
Hari-hari terakhirmu di sini kian hampir ,
Tidakku sangka ,
Bukan maut yang memisahkan kita ,
Tapi kehendak mereka ,
Meskipun aku menangis , kecewa ,
Tidakku paparkan di hadapanmu ,
Keranaku tidak sanggup
melihat kau menangis
saat melangkah pergi ,
bagiku ..
air matamu sangat berharga teman ..
bukannya digugurkan untuk perpisahan
sementara ini ,
kau yang istimewa di hari-hariku ,
mengajarku erti ceria dan ketawa ,
hilangnya dirimu , hilanglah tawaku ,
perginya dirimu , pergilah nyawaku ,
hilanglah warna pelangi hidupku ,
mendunglah awan petangku ,
gelap butalah malamku ..
kau istimewa , teman ..
aku menyayangimu .
rindu padamu,nurdiyana:)
Saturday, August 7, 2010
FAHAMI AKU
Fahami aku
By : ztf
Derap langkahm menyentak lamunanku ,
Dengan penuh yakin kau melangkah masuk
arena pembelajaranku ,
Lesu mataku melihat mata wajamu ,
Lemah semangatku tatkala penamu bertugas ,
Di papan putih aku sekadar merenung
digit-digit hidupmu ,
Mengertilah guru ,
Fahamilah fikiranku ..
Bicara magismu sekadar mengundang mengantukku ,
Lawak selinganmu sekadar menghairankan aku ,
Oh tuhan !
Bawalah aku keluar daripada kewajipan duniawi ini .
(jangan marah haa cikgu . hehe …)
By : ztf
Derap langkahm menyentak lamunanku ,
Dengan penuh yakin kau melangkah masuk
arena pembelajaranku ,
Lesu mataku melihat mata wajamu ,
Lemah semangatku tatkala penamu bertugas ,
Di papan putih aku sekadar merenung
digit-digit hidupmu ,
Mengertilah guru ,
Fahamilah fikiranku ..
Bicara magismu sekadar mengundang mengantukku ,
Lawak selinganmu sekadar menghairankan aku ,
Oh tuhan !
Bawalah aku keluar daripada kewajipan duniawi ini .
(jangan marah haa cikgu . hehe …)
MAAFKAN AKU
Sayang..
Maafkan aku menyakitimu ,
Bukannya aku tak sayang ,
Namun , perilakumu melukakan hatiku ,
Bukannya aku sengaja ,
Hanya mainan emosi menguasai minda ,
Sedangkan hati ini ingin sekali memilikimu ,
Gugur air mataku ,
Melihat kau bercanda di sana ,
Perit sungguh rasa itu ,
Bibirku menguntum senyuman , ketawaku lepas ,
Di dalam hati aku menangis terluka ,
Maafkan aku, sayang ,
Bukannya aku tak redha ,
Namun ,
Berat untukku menerimanya ,
Maafkan aku ..
Maafkan aku ..
Sungguh !
Hatiku terluka lagi .
Maafkan aku menyakitimu ,
Bukannya aku tak sayang ,
Namun , perilakumu melukakan hatiku ,
Bukannya aku sengaja ,
Hanya mainan emosi menguasai minda ,
Sedangkan hati ini ingin sekali memilikimu ,
Gugur air mataku ,
Melihat kau bercanda di sana ,
Perit sungguh rasa itu ,
Bibirku menguntum senyuman , ketawaku lepas ,
Di dalam hati aku menangis terluka ,
Maafkan aku, sayang ,
Bukannya aku tak redha ,
Namun ,
Berat untukku menerimanya ,
Maafkan aku ..
Maafkan aku ..
Sungguh !
Hatiku terluka lagi .
JENDELA RINDU
Masa terus berlalu tanpa henti ,
Rasa rinduku padamu tidak pernah mati ,
Masih segar dalam ingatanku ,
Pandangan matamu yang meruntun jiwaku ,
Apa salahku?
Sehingga kau hilang daripada panoramaku ,
Kau menghilangkan dirimu ,
Diam tanpa khabar,diam tanpa bicara ,
Menyesakkan jiwa,merosakkan akidahku ,
Aku alpa dengan kehilanganmu,
Aku terus mencari wajahmu ,
Khabarkanlah sayang ,
apa salahku ?
Titisan air mata menemaniku ,
Hanya doa mengiringi kehilanganmu ,
Di jendela rindu aku merenung istanamu ,
Yang kini kosong dan tidak bermakna tanpamu ,
Oh tuhan ! aku lemah .. bantulah aku ,
Mencari insan yang masih bertakhta di hatiku .
Rasa rinduku padamu tidak pernah mati ,
Masih segar dalam ingatanku ,
Pandangan matamu yang meruntun jiwaku ,
Apa salahku?
Sehingga kau hilang daripada panoramaku ,
Kau menghilangkan dirimu ,
Diam tanpa khabar,diam tanpa bicara ,
Menyesakkan jiwa,merosakkan akidahku ,
Aku alpa dengan kehilanganmu,
Aku terus mencari wajahmu ,
Khabarkanlah sayang ,
apa salahku ?
Titisan air mata menemaniku ,
Hanya doa mengiringi kehilanganmu ,
Di jendela rindu aku merenung istanamu ,
Yang kini kosong dan tidak bermakna tanpamu ,
Oh tuhan ! aku lemah .. bantulah aku ,
Mencari insan yang masih bertakhta di hatiku .
Subscribe to:
Posts (Atom)